Saturday 14 July 2012

Paid To Click

We love the hits your product generates for a reasonable price. Keep up the great work. Ringboyz.com - 11/6/2010 This is a great site for earners and advertisers, I advertised my site (www.realistic-income.co.uk) with paidtoclick.com and my sales have nearly doubled! Cant say thankyou enough! Glenn Harris - 29/4/2007 Thanks for making this a Great Paid to click site! I have advertised several times on here and never had problems. Lots of Traffic to sites, and thats what everyone needs. The Admin provides very quick service & support. Great place to do business!!! Dan Cross - 16/4/2007 Hey! Just want to say Great Site, I didn't even have to request payment! Thank you, I will do my best to promote this site over my others! Nick Tran - 8/4/2007 Please Contact us if you want to put your testimonial on our site. Sign up click here >>> http://www.paidtoclick.com

Friday 13 July 2012

DAPAT UANG SAMBIL ONLINE >> GRATIS

DAPATKAN UANG ONLINE
US$ 23,7 (Rp. 213.300,-) - PERBULAN
GRATIS !!!

BAGAIMANA, APA & MENGAPA ?

Ini adalah kenyataan! Anda bisa memperoleh uang dengan berbagai aktifitas di internet, termasuk saat on-line. Yaitu saat komputer Anda terkoneksi ke jaringan internet. Anda bisa mendapat uang tambahan dari CashSurfers. Karena syarat untuk mendapat bayaran hanyalah komputer Anda on-line ke jaringan Internet dan Anda menjalankan viewbar mereka, maka Anda tidak harus membuka browser untuk melakukan surfing. Anda bahkan akan dibayar saat melakukan chatting, saat mengetik dengan Ms. Word, saat menggunakan Ms. Excel atau saat melakukan pekerjaan lain !

Jika komputer Anda online terus, misalnya komputer Anda di kantor, maka kegiatan ini menjadi sangat menarik, anda bisa mendapatkan uang tambahan saat Anda melakukan perkerjaan sehari-hari Anda !

Berapa bayaran yang bisa Anda peroleh? Dari CashSurfers Anda akan mendapat sekitar US$ 0.01 setiap jam on-line. Multilevel hingga 4 tingkat dan Anda akan mendapat 10% dari apa yang direct referall dan indirect referall dapatkan (orang-orang yang Anda ajak bergabung) tanpa mengurangi penghasilan mereka!

Asumsi pembayaran yang bisa Anda dapat dengan jumlah direct referall 5 orang, dan tiap direct referall Anda merekomendasikan lagi ke 5 teman mereka lainnya sampai 4 level, dan tiap orang on-line selama 30 jam sebulan adalah US$ 23,7 perbulan (atau Rp. 213.300,- dengan kurs Rp. 9000,-/dollar). Lihat penjelasan melalui tabel dibawah ini:
CashSurfers Get Paid To Surf The Web
Members
Jumlah Orang
Jam Akses Internet Setiap Bulan Untuk semua orang
Uang yang diperoleh semua members
Uang Yang Anda Terima

Anda
1
30
(0.01x30) = 0,3
(100%x6) = 0,3

Downline Level 1
5
150
(0.01x150) = 1,5
(10%x30) = 1,5

Downline Level 2
25
750
(0.01x750) = 7,5
(10%x150) = 0,75

Downline Level 3
125
3750
(0.01x3750) = 37,5
(10%x750) = 3,75

Downline Level 4
625
18750
(0.01x18750) = 187,5
(10%x3750) = 18,75

TOTAL UANG YANG AKAN ANDA TERIMA PERBULAN
US$ 23,7



CATATAN : Ini baru dari CashSurfers saja, belum termasuk jika Anda menjalankan juga Spedia ... !!!

BAGAIMANA CARA PENGIRIMAN UANGNYA ?

Uang akan dikirim kealamat rumah Anda dalam bentuk cek (bank draft) langsung lewat pos, karena itu isilah data alamat rumah Anda dengan sejelas-jelasnya. Biaya pengiriman ceknya adalah US$ 1 untuk yang berada di U.S. atau US $2 - $4 untuk kita yang berada Indonesia dan negara-negara lainnya, yang akan dipotong dari uang yang akan kita terima. Bank draft (cek) ini kemudian bisa dicairkan di bank-bank devisa di Indonesia seperti BCA, Danamon, Bank Niaga, dll.

BAGAIMANA CARA MEMULAINYA ?

Daftarkan diri Anda untuk mendapatkan username dan password (klik pada gambar banner dibawah untuk sign-up).

Download viewbar untuk CashSurfer.


Jalankan viewbar setiap kali Anda online, maka Anda akan mendapatkan uang untuk setiap waktu yang Anda gunakan bersama viewbar ini !


KLIK DISINI untuk mendaftar ke CashSurfers - GRATIS !
(atau klik banner CashSurfers dibawah ini)




Keterangan: Semua orang bisa ikut program ini, karena mereka mendukung member internasional dan telah mulai mengirimkan cek mereka. Penggunaan viewbar maksimal 120 jam untuk tiap bulan-nya dan perhari maksimal 4 jam, dan tiap jam online Anda mendapat US$ 0.01. Multilevel hingga 4 tingkat dengan tingkat prosentasi pendapatan seperti berikut :

Pendapatan Anda (100%)
+ 10% x pendapatan Downline Level 1
+ 10% x pendapatan Downline Level 2
+ 10% x pendapatan Downline Level 3
+ 10% x pendapatan Downline Level 4

Minimun pembayaran cek adalah US$ 40.



SALAM SUKSES !!!

Friday 6 April 2012

Joged Dangkung yang Melenakan

Puisi Laguna (Pancur Lagoon Poetry Reading)


Selain aksi penyair membaca puisi, orang-orang kampung yang datang tampak tidak sabar untuk menari bersama kelompok joged dangkung yang diundang malam itu. Apalagi aksi kelompok joget dangkung dari grup Megat Rambai ini dimaksudkan untuk menambah kemeriahan helat Puisi Laguna (Pancur Lagoon Poetry Reading), Sabtu 3 Maret lalu di puncak Hotel Winer, Desa Pancur, Kabupaten Daik Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

PARA perempuan duduk satu saf di sisi depan, dimaknai sebagai panggung, terlihat molek berbalut kebaya warna-warni. Senyum mereka mengembang, terutama saat penyanyi (lelaki berdandan perempuan) seperti pelakon bujang gadis dalam pertunjukan randai Kuantan, menyapa penontonnya. Penampilan seni tradisi yang sudah berkembang di kawasan Kepulauan Riau sejak 1913 itu cukup menyenangkan hati. Apalagi penampilan grup asuhan Edi Siswanto tersebut bermandikan cahaya sepenggal bulan.

Perlahan-lahan, empat pemusik yang duduk di belakang perempuan-perempuan itu mulai beraksi menggesek biola, menabuh gendang dan tetawak (gong) serta memainkan akordion. Terciptalah irama musik Melayu lama nan menawan. Saat musik dimainkan, sang penyanyi mulai berpantun yang diucapkan dengan cepat, terdengar bagai seorang Bomo tengah membacakan mantera. Namun terdengar kocak dan berhasil mengocok perut semua penonton yang tidak sabar lagi untuk bergoyang bersama para penari yang tengah menunggu aba-aba untuk segera melantai.

Tanpa menunggu lama, saat musik Melayu dimainkan, sang penyanyi yang berlagak seperti seorang ibu pada anak-anaknya meminta kepada para penari berdiri dan berjoged ke tengah-tengah panggung. Suasana menjadi lebih meriah. Ditambah lagi, dalam berjoged, satu-persatu para penari menarik penonton untuk ikut berjoged bersama ke tengah panggung. Tawa renyah terdengar mengasyikkan saat malam bertambah malam di hadapan Gunung Daik yang menjulang, terlihat samar dalam keremangan cahaya.

"Joged dangkung merupakan seni tradisi yang sudah berkembang sejak lama. Saya sendiri diturunkan dari Atuk dan Ayah saya. Ya, secara tersirat mereka membebankan kepada saya untuk tetap mempertahankan kesenian tradisi kami yang satu ini. Saya suka dan Alhamdulillah, empat tahun belakangan kami sering diundang dalam berbagai acara, termasuk malam ini," ungkap Edi Siswanto di sela-sela pertunjukan anak asuhnya.

Di Daik sendiri, joged dangkung sempat vakum cukup lama karena tidak banyak yang mau bertungkus-lumus melakukan pembinaan, terutama kepada generasi muda. Merasa terpanggil, Edi Siswanto dengan segala keterbatasan, terutama pendanaan, mengajak orang-orang di sekitarnya untuk berlatih bersama untuk menggairahkan kembali kesenian tersebut. Hasilnya cukup memuaskan, ditambah lagi, pemerintah kabupaten terbilang peduli dan memberikan bantuan berupa alat musik pada grup-grup yang ada di daerah tersebut, termasuk Desa Pancur.

"Sebenarnya, khusus untuk penyanyi joged dangkung itu dilakoni perempuan tapi karena di tempat kami tidak ada lagi karena usia mereka sudah tua dan berpulang pada Sang Khalik, kami berinisiatif menghadirkan penyanyi laki-laki berdandan perempuan. Maksudnya, biar lebih menarik saja," tambah Edi Siswanto panjang lebar.

Ketua panitia yang juga seniman Daik, Khamarulzaman mengatakan, sepanjang sepengetahuannya, joged dangkung sudah berkembang di kawasan itu sejak 1960-an hingga sekarang. Hanya saja, beban grup-grup yang ada sekarang dengan dahulu berbeda jauh. Bayangkan saja, kata Khamarulzaman, dulu kelompok-kelompok joged ini bertandang dari satu kampung ke kampung lainnya. Bahkan dari satu pulau ke pulau lainnya menggunakan sampan dan perjalanan mereka bisa berlangsung satu tahun lamanya.

"Tantangan grup joged dangkung masa orangtua saya dulu jauh lebih berat. Sekali berangkat mereka bisa pulang pada hari raya Idul Fitri saja. Sekarang lebih mudah karena transportasi makin berkembang dan cepat dan jalan darat sudah cukup bagus. Karenanya, kami selalu berharap semakin banyak orang yang mau belajar dan peduli pada kesenian tradisi satu ini," ulas Khamarulzaman.

Tidak hanya itu, joged dangkung dulu sangat terhormat dan dihargai masyarakat. Selain pelakunya serius, dibuktikan dengan melakukan beberapa kali latihan sebelum penampilan karena gerakan atau langkah joged setiap lagu berbeda, tidak sama rata saja. Lagu-lagu yang sering dibawakan seperti "Serampang Laut", "Genjer-genjer", "Raja Deli", "Tanjung Katung" dan banyak lagi. "Saat ini di Daik memang belum ada festival dangkung tapi kami terus mengikuti festival dangkung band yang digelar orang Tanjungbalai Karimun setiap tahunnya. Menariknya joged dangkung ini, setiap daerah punya karakter masing-masing, tergantung di wilayah mana kesenian itu berkembang," jelas Khamarulzaman.

Generasi Muda Tak Minati Joged Dangkung
Dalam sebuah artikel yang dimuat website Melayuonline.com dijelaskan, istilah dangkung merupakan gabungan dari kata "dang" yang merujuk pada bunyi kendang yang ditabuh dan "kung" pada bunyi gong yang dipukul. Kedua bunyi ini akan menyebabkan pemusik dan pendengarnya berjoged, karena itu pula ditambahkan kata joged dalam nama musik ini. Dan kata "joged" dalam nama musik ini, menurut beberapa literatur Melayu merujuk pada penari perempuan. Sedangkan untuk penari laki-laki yang ikut berjoged disebut "pengebeng" atau "penandak".

Sedangkan musik joged dangkung adalah salah satu varian musik Melayu tradisional yang mempunyai ciri khusus, yakni memadukan nada, tari, dan teater. Musik dalam joged dangkung berisi lagu-lagu dengan irama cepat agar gerakan tarinya semangat dan mendorong pendengarnya untuk ikut bergoyang. Awalnya, joged dangkung diiringi dengan musik "lagham" yang berfungsi sebagai pemanggil atau pemberitahuan kepada penonton dan penarinya, bahwa musik joged dangkung akan segera dimulai. Sering terdengar ucapan masyarakat Melayu: "lagham"-nya sudah bunyi, yang berarti joged segera dimulai. Musik "lagham" sendiri dimainkan tanpa syair lagu.

Musik joged dangkung dilengkapi dengan peralatan musik khusus, yakni biola atau jole, akordion (piano jinjing), gendang panjang dan gendang gebano atau pebano, serta gong atau tatawak. Para pemain musik joged dangkung memiliki sebutan sendiri, yaitu klasi joged. Alat-alat musik ini sulit dimainkan, karena perlu ketelitian dan kesabaran dalam memainkannya serta harus disesuaikan dengan musik yang dimainkan dan syair lagu yang dilantunkan dalam setiap babaknya.

"Khusus untuk pemusik joged dangkung memang sulit dan buktinya sampai hari ini, pemainnya masih dilakoni musisi yang sudah tua. Sangat minim sekali jumlahnya, anak-anak muda yang menyukai bermain musik dangkung. Mereka lebih senang bermain band atau orgen tunggal yang populer di tengah-tengah masyarakat kita," ujar Khamarulzaman.

Lebih jauh dibeberkan Khamarulzaman, tidak hanya pada musiknya, bahkan jika disandingkan antara kesenian tradisi dengan dengan seni populer tanpa filosofi itu, maka ia percaya anak-anak muda lebih memilih seni pop. Padahal kesenian tradisi salah satunya joged dangkung merupakan identitas yang harus dipertahankan, bahkan jika memungkinkan dikembangkan menurut zamannya, bukan malah ditinggalkan begitu saja.***

Sumber : riaupos.co

Wartawan Riau Pos Terbitkan Kumpulan Cerpen

PEKANBARU (RP)-Wartawan Riau Pos, Hary B Kori"un, menerbitkan buku terbarunya, yakni kumpulan cerpen Tunggu Aku di Sungai Duku. Buku setebal 112 halaman ini berisi cerpen-cerpen yang sudah dimuat di berbagai media massa kurun waktu 1993 hingga 2010.

Diterbitkan oleh Palagan Press, sebuah penerbitan independen di Pekanbaru, buku ini kini sudah menyebar ke semua toko buku di kota-kota besar seluruh Indonesia sejak awal Februari 2012 lalu.

"Sudah lama saya ingin membukukan cerpen-cerpen saya yang tercecer di berbagai media, dan alhamdulillah kini sudah tercapai," jelas Wakil Pemimpin Redaksi Riau Pos ini, Senin (2/4) kemarin.


Hary menjelaskan, rencananya kumpulan cerpen tersebut akan diluncurkan dan didiskusikan dalam acara sederhana pertengahan atau akhir April 2012 ini di Pekanbaru. Lamanya selang waktu penerbitan dengan peluncuran, menurut Hary, karena berbenturan dengan berbagai kesibukanya.

Menurut penulis novel Nyanyian Kemarau yang masuk nominasi Anugerah Sagang 2010 ini, 11 cerpen yang terangkum dalam buku tersebut memperlihatkan perjalanan proses kreatifnya yang berpindah-pindah dari satu daerah ke daerah lainnya. Ada cerpen yang ditulisnya tentang kampung halamannya di Jambi, saat masih belajar menulis di Padang, ketika tinggal di Jakarta, juga ketika sudah di Pekanbaru.

"Cerpen-cerpen tersebut memiliki rasa yang berbeda, namun saya selalu bercerita tentang persoalan sosial, orang-orang yang dikalahkan oleh nasib, yang dibalut dengan persoalan cinta, jelas peraih Ganti Award 2004 lewat novel Nyanyi Sunyi dari Indragiri ini.

Cerpen yang menjadi judul buku ini, "Tunggu Aku di Sungai Duku", misalnya, bercerita tentang seorang wanita yang menunggu kekasihnya yang pergi berlayar hingga bertahun-tahun lamanya dan tak pernah kembali. Di Pelabuhan Sungai Duku itu, sambil menunggu kekasihnya, si wanita menjadi saksi berbagai persoalan yang terjadi di Riau, mulai dari asap kabut yang selalu datang setiap tahun, penggusuran lahan oleh kapital besar seperti perkebunan dan perusahan hutan, hingga persoalan kemiskinan yang terus terjadi.

Selama hampir dua bulan dipasarkan, menurut Hary, tanggapan pembaca cukup lumayan. "Harus diakui, pasar buku sastra, apalagi kumpulan cerpen, memang dari dulu hingga kini tak semeriah novel populer atau novel-novel dengan label "pembangun jiwa" yang kini membanjiri toko buku. Tetapi tanggapan pasar hampir dua bulan ini cukup lumayan," jelas lelaki yang diundang dalam pertemuan sastrawan internasional di Bali ini.(fia)

Pekanbaru MX >> Metro XCrime

Artikel

Is Your Connection

ip 

information
IdHositenger