Thursday 28 May 2009

Jangan Katakan Musik Melayu !!!

Saat ini beragam tanggapan terhadap lagu-lagu yang dibawakan group band ST12, Kangen Band dan beberapa group band lainnya yang musik mereka berirama sama seperti group band Malaysia pada tahun 90-an. Tanggapan tersebut ada yang baik dan buruk, mendukung dan menghujat, menghina bahkan mengatakan jijik. Menurut kebanyakan masyarakat Indonesia musik yang dibawakan ST12 dan Kangen Band berunsur irama dan lirik Melayu. Apakah mereka sebelumnya tahu bagaimana irama dan lirik musik Melayu ?

Melayu merupakan suatu suku yang memiliki beragam seni budaya seperti sastra, ukiran, musik, tari dan lain-lain. Malaysia adalah negara yang sebagian besar suku bangsanya Melayu. Lalu apa berarti musik yang dibawakan group band Malaysia adalah musik Melayu ? Pada tahun 90-an musik group band Malaysia banyak masuk ke Indonesia sebut saja Search dengan lagunya Isabella, Iklim (Suci dalam Debu), Exist (Mencari Alasan), Spring, New Boys, Eye, Lestari dan lain-lain. Pada umumnya musik yang mereka bawakan adalah lagu-lagu yang berirama slow rock dengan lirik-lirik sedih yang katanya sampai membuat tangis. Di Malaysia sendiri ada banyak group band lainnya dengan aliran rock (Metal) sebut saja XPDC, Wing's bahkan Search dengan vokalisnya Amy memiliki beberapa lagu berirama keras seperti Pawana dan lain-lain, tapi sayang lagu-lagu rock Malaysia tidak sampai menjadi hits di Indonesia, sehingga yang kita tahu dan kenal musik Malaysia adalah musik kampungan dengan lirik sedih dan karena suku di Malaysia adalah Melayu oleh masyarakat kita Indonesia mengatakan musik tersebut adalah musik Melayu. Menurut saya pribadi aliran musik Malaysia yang masuk ke Indonesia atau yang dinyanyikan group band Malaysia bukanlah musik Melayu sepenuhnya, akan tetapi lebih tepat dikatakan musik yang beraliran slow atau sedih.

Hits lagu "Madu Tiga" yang dibawakan Ahmad Dhani adalah karya seorang legenda seniman budayawan Malaysia Tun Sri P Ramlee, lalu apakah kita mengatakan musik tersebut adalah musik Melayu ? Disaat lagu ini menjadi kontroversi dimasyarakat Indonesia terkait dengan isu mendukung poligami tidak ada yang membahas itu adalah musik Melayu padahal lagu tersebut diambil Ahmad Dhani dari Malaysia juga. Apa karena irama dan liriknya tidak sedih sehingga tidak ada yang mengaitkan dengan musik Melayu. Lagu tersebut memang bukan musik yang berunsur irama dan lirik Melayu, karena kalau kita dengar musik Melayu asli atau tradisional terdengar beda jauh dibandingkan lagu "Madu Tiga" dan lagu-lagu yang dibawakan group band Malaysia yang beraliran slow rock. Dari segi lirik seperti kita ketahui orang Melayu selalu menggunakan pantun dalam komunikasi dan ungkapan perasaan, sehingga dalam musik Melayu unsur pantun pun biasnya masuk dalam lirik-lirik syair musik Melayu seperti lirik lagu "Hujan Gerimis" yang dinyanyikan Benjamin.

Sebelum mengatakan musik Melayu, dengar dan pahami terlebih dahulu bagaimana musik Melayu itu sesungguhnya, bandingkan dengan musik group band Malaysia yang masuk ke Indonesia dan bandingkan dengan musik group band Indonesia yang musiknya sama dengan group band Malaysia tersebut. Kalau Anda tidak melakukan hal tersebut "Jangan Katakan Musik Melayu !!!"

Untuk mengenal dan mengetahui musik Melayu coba ini :
Bandar Serai Orchestra (BSO)
Malay Music Institute (MMI)
RIAU RHYTHM CHAMBERS INDONESIA

Ingin dengar musik Melayu asli coba saja cari lagu-lagu tradisional Siti Nurhaliza, SM Salim dan lainnya masih banyak lagi

Wednesday 20 May 2009

Singkep.

Singkep adalah tempat terindah dan ternyaman di dunia ini. 18 tahun aku berada disana menatap jauh birunya laut, mendengar deru debur ombak yang mendesir dibawa hembusan angin pantai, bermandikan dinginnya air batu ampar, berendam dihangatnya pemandian air panas.

Singkep adalah tanah lahirku hingga aku dibesarkan, tempat pertama kali aku memperoleh pendidikan mulai dari taman kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), tempat aku mengenal angka 1 hingga berbagai rumus matematika, mengenal alif hingga khatam. Tempat aku belajar sosialisasi mengenal pertemanan dan percintaan.

Singkep adalah tempat aku kembali. Setiap tahunnya dalam rangka lebaran aku selalu kembali ( mudik / balek kampong ) untuk berkumpul bersama keluarga, mengunjungi sanak saudara mulai dari kute sampai sungai buluh, duduk di kedai kopi bersama kawan-kawan lama sambil membahas cerita masa sekolah.

Singkep... aku ingin kembali dan menetap disana selamanya.

Pekanbaru MX >> Metro XCrime

Artikel

Is Your Connection

ip 

information
IdHositenger